Salah satu kerajaan hindu-budha di indonesia yang terletak di pulau jawa adalah kerajaan mataram kuno. pada masa kerajaan mataram kuno terjadi penggabungan dua dinasti, yaitu dinasti sanjaya dan dinasti syailendra. periiwa pggabunan tersebut ditandai dengan…

Salah satu kerajaan hindu-budha di indonesia yang terletak di pulau jawa adalah kerajaan mataram kuno. pada masa kerajaan mataram kuno terjadi penggabungan dua dinasti, yaitu dinasti sanjaya dan dinasti syailendra. periiwa pggabunan tersebut ditandai dengan…

Jadi, peristiwa penggabungan Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra melalui perkawinan antara Rakai Pikatan dengan Pramodhawardhani.

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang didirikan oleh Ratu Sanjaya sekitar abad ke-8 M. Kerajaan ini diyakini semula berkembang di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta pada abad 8-10 Masehi, dengan pusatnya di Kedu-Prambanan. Mataram yang bercorak Hindu-Buddha ini diperintah oleh dua dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya.

Kerajaan Mataram diperkirakan memiliki 17 orang Raja, dengan raja pertamanya adalah Ratu Sanjaya. Pada masa pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno sedang sibuk melakukan perang dengan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Menurut Prasasti Canggal, Raja Sanjaya adalah pendiri Mataram Kuno. Ia pun membahas tentang Lingga yang merupakan lambang dari Dewa Siwa. Sehingga, agama yang dianut pada masa itu adalah Hindu Siwa. Setelah kekuasaan Sanjaya berakhir, Kerajaan Mataram diperintah oleh Panangkaran. Dari Prasasti Balitung diketahui bahwa Panangkaran bergelar Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Raka i Panangkaran. Hal ini menunjukan bahwa Panangkaran berasal dari keluarga Syailendra dan keluarga Sanjaya.

Sepeninggal Panangkaran, Mataram Kuno terpecah menjadi dua, Mataram bercorak Hindu dan Mataram bercorak Buddha. Wilayah Mataram-Hindu meliputi Jawa Tengah bagian utara yang diperintah oleh Dinasti Sanjaya dengan raja-rajanya, seperti Panunggalan, Warak, Garung, dan Pikatan. Sementara wilayah Mataram-Buddha meliputi Jawa Tengah bagian selatan diperintah oleh Dinasti Syailendra dengan Rajanya bernama Indra. Perpecahan tidak berlangsung lama, pada tahun 820 M, Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya mengadakan perkawinan politik dengan Pramodhawardhani dari keluarga Syailendra. Melalui perkawinan ini, Mataram dapat dipersatukan kembali. Pernikahan Rakat Pikatan dengan Pramodhawardhani merupakan perkawinan lintas agama. Penyatuan dua wangsa ini pun memberikan dampak positif bagi toleransi antara umat Hindu-Buddha pada wilayah Mataram Kuno. Saat berkuasanya Pramodhawardhani, nuansa toleransi beragama semakin terasa, seperti dengan melakukan pengesahan Candi Borobudur yang merupakan candi Budha terbesar di Indonesia. Namun, Pramodhawardhani juga mengizinkan sang suami merintis dibangunnya candi-candi Hindu di wilayah kekuasan kerajaannya.

Baca Juga :  Deskripsikan upaya menghindari bahaya gunung api yang dapat dilakukan setelah terjadinya letusan gunung api

Dengan demikian, pada tahun 820 M, Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya mengadakan perkawinan politik dengan Pramodhawardhani dari keluarga Syailendra, sehingga Kerajaan Mataram Kuno dapat dipersatukan kembali.

Semoga membantu 😊