sebab pindahnya kerajaan Mataram dari Kartasura ke Surakarta
Jadi, perpindahan ini dilatarbelakangi oleh adanya peristiwa geger pecinan yang mengakibatkan keraton Kertasura rusak parah dan akhirnya dipindah ke Surakarta.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut ini.
Perpindahan ibukota pada masa kerajaan-kerajaan di Indonesia menjadi hal yang lumrah terjadi, seperti perpindahan Ibukota Mataram dari Keraton Kartasura ke Surakarta/ Soo. Sekitar tahun 1727-1749 terjadi peristiwa Geger Pecinan antara etnis Tionghoa-Bumi Putera melawan Belanda. Pakubuwana II memilih berpihak kepada etnis Tionghoa dan Bumi Putera. Namun keberpihakan ini tidak bertahan lama setelah Tinghoa dan Bumi Putera mulai mengalami kekalahan, Pakubuwana II membelot dan berpihak kepada Belanda.
Kelompok Tinghoa dan Bumi Putera yang kecewa langsung menyerang istana Mataram di Keraton Kartasura yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi atau Sunan Kuning dan berhasil menguasai istana pada 30 Juni 1742. Pakubuwana II dan putra mahkota berhasil melarikan diri ke Jawa Timur. November 1742, Pakubuwana II kembali menduduki tahtanya dan menguasai Keraton Kartasura. Akibat kerusakan parah Istana Kartasura, maka kedudukan Istana dipindah ke tempat yang kini disebut dengan Surakarta. Dalam kepercayaan, sebuah Keraton yang rusak dan jatuh ketangan pihak lain tidak boleh dibangun ulang karena sudah kehilangan sakralitasnya.
Semoga membantu yaa 🙂