Breaking News

Salah satu yang kurang dalam pengelolaan kopi di Indonesia adalah pengelolaan pasca-panen produk seperti kegiatan pasca panen masih banyak dilakukan dengan cara manual sehingga memakan waktu yang panjang dan lama. Apakah ada kesalah ejaan pada kalimat tersebut?

Salah satu yang kurang dalam pengelolaan kopi di Indonesia adalah pengelolaan pasca-panen produk seperti kegiatan pasca panen masih banyak dilakukan dengan cara manual sehingga memakan waktu yang panjang dan lama.

Apakah ada kesalah ejaan pada kalimat tersebut?

Kesalahan ejaan terdapat dalam penulisan “pasca panen” yang harus ditulis serangkai menjadi “pascapanen”.

Untuk memahami jawaban tersebut, perhatikan pembahasan berikut.

Ejaan merupakan aturan penulisan yang sesuai dengan kaidah kebahasaan Indonesia. Salah satu bentuk ejaan adalah gabungan kata.

Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Contohnya adalah”pascapanen” yang harus ditulis serangkai karena “pasca” bentuk terikat.

Berdasarkan penjelasan, kesalahan ejaan terdapat dalam penulisan “pasca panen” yang harus ditulis serangkai menjadi “pascapanen”. Hal tersebut karena “pasca” merupakan bentuk terikat yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga perbaikan kalimat tersebut menjadi “Salah satu yang kurang dalam pengelolaan kopi di Indonesia adalah pengelolaan pascapanen produk seperti kegiatan pasca panen masih banyak dilakukan dengan cara manual sehingga memakan waktu yang panjang dan lama.”

Dengan demikian, kesalahan ejaan terdapat dalam penulisan “pasca panen” yang harus ditulis serangkai menjadi “pascapanen”.

Semoga membantu, ya. 🙂

Baca Juga :  Selain masalah fisik, masalah kecepatan memproses informasi dan mengingat mengalami penurunan pada masa dewasa akhir atau lanjut usia (lansia). Begitu juga yang terjadi pada para lansia yang tergabung di dalam komunitas Sasana Pudak Wangi. Mereka menyadari bahwa ingatan mereka mulai menurun, mulai mengalami pikun. Maka dari itu, para lansia mengikuti berbagai kegiatan di komunitas tersebut. Kegiatan dalam komunitas Sasana Pudak Wangi diantaranya adalah senam mingguan, cek kesehatan bulanan, dan kegiatan keterampilan khusus lansia oleh PKK setempat. Selain untuk mengisi waktu luang, berbagai kegiatan tersebut juga untuk mengasah ketajaman mental mereka. Dengan adanya banyak kegiatan, kerja otak mereka dapat terstimulasi untuk tetap bekerja sehingga penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat dihambat.