Munculnya mal-mal atau swalayan di kota-kota besar dan kecil secara tidak langsung telah mendukung perilaku

Munculnya mal-mal atau swalayan di kota-kota besar dan kecil secara tidak langsung telah mendukung perilaku
A. Materialisme
B konsumerisme
C religiusisme
D membayar pajak tepat waktu
E individualisme

Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut adalah B. Konsumerisme.

Mari kita simak pembahasan berikut.

Munculnya mal-mal atau swalayan di kota-kota besar dan kecil secara tidak langsung telah mendukung perilaku konsumerisme.

Konsumerisme adalah ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutan, adapun pembelian barang-barang tersebut hanya didasari oleh keinginan semata bukan mempertimbangkan kebutuhan.

Faktor penyebab terjadinya konsumerisme, yaitu:
1. Mengikuti trend di masyarakat.
2. Kondisi sosial mengalami perubahan.
3. Adanya marketing dan pemasaran dengan menciptakan situasi yang mengharuskan masyarakat membeli barang tersebut seperti, barang limited edition.

Dampak negatif konsumerisme, yaitu:
1. Gaya hidup yang boros.
2. Malas menabung.
3. Tidak dapat mengendalikan antara pengeluaran dan pemasukan uang.
4. Dapat memicu tekanan sosial.
5. Menambah angka kemiskinan
6. Memicu sifat ambisius dan rasa tidak puas.

Dengan demikian, berdasarkan pemaparan diatas maka jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut adalah B. Konsumerisme.

Baca Juga :  Pak Hasan tengah memeriksa catatan keuangannya. Ia kemudian teringat mengenai deadline pembayaran pajak. Untuk itu, dirinya segera menghitung dengan teliti. Pak Hasan merupakan kepala bagian mesin percetakan mendapatkan penghasilan Rp7.500.000 setiap bulannya. Ia mempunyai istri yang setiap harinya disibukkan dengan urusan rumah tangga. tiga anaknya masih bersekolah. setiap bulan la jg harus membayar iuran bps dan asuransi masing-masing sebesar Rp300.000 dan Rp150.000. berapa jumlah pph terutang pak hiasan perbulan...