Sejumlah 11,5 gram logam l bervalensi 2 direaksikan dengan H2SO4 dan dihasilkan 5,6 l gas H2 (stp). jika dalam 1 atom L terdapat 20 neutron maka ke empat bilangan kuantum logam L tersebut adalah ….

Sejumlah 11,5 gram logam l bervalensi 2 direaksikan dengan H2SO4 dan dihasilkan 5,6 l gas H2 (stp). jika dalam 1 atom L terdapat 20 neutron maka ke empat bilangan kuantum logam L tersebut adalah ….

a. n=3, l=0, m=0, s=-1/2
b. n=3, l=1, m=-1, s=+1/2
c. n=3, l=1, m=-1, s=-1/2
d. n=4, l=1, m=0, s=+1/2
e. n=4, l=0, m=0, s=+1/2

Tidak ada jawaban yang benar.

Pembahasan :

Bilangan kuantum yang biasa dicari adalah bilangan kuantum dari elektron paling akhir (elektron dengan tingkat energi paling tinggi).
1. Bilangan kuantum utama (n) = menyatakan nomor kulit
2. Bilangan kuantum azimut (l) = menyatakan subkulit/bentuk orbital (s = 0, p = 1, d = 2, f = 3)
3. Bilangan kuantum magentik (m) = menyatakan orbital (tergantung pada kotak)
4. Bilangan kuantum spin (s) = menyatakan arah spin elektron.

Persamaan reaksi:
L + H2SO4 → LSO4 + H2

Menentukan mol L berdasarkan perbandingan koefisien:
mol H2 = V / 22,4
mol H2 = 5,6 L / 22,4 L/mol
mol H2 = 0,25 mol
mol L = (Koef L/Koef H2) x mol H2
mol L = (1/1) x 0,25 mol
mol L = 0,25 mol

Menentukan Ar L:
mol L = massa / Ar L
0,25 mol = 11,5 g / Ar L
Ar L = 46 g/mol

Maka diketahui,
Ar L = Nomor Massa L = 46
Jumlah Neutron L = 20
Jumlah Elektron = No. Massa – Neutron
Jumlah Elektron = 46 – 20
Jumlah Elektron = 26

Konfigurasi elektron logam L:
26L = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6, elektron terakhir 3d6 maka empat bilangan kuantum logam L
– Bilangan kuantum utama (n) = 3
– Bilangan kuantum azimut (l) = 2
– Bilangan kuantum magnetik (m) = -2
– Bilangan kuantum spin (s) = -½

Jadi, bilangan kuantum logam L tersebut adalah n = 3, l = 2, m = -2, s = -½.

Tidak ada jawaban yang benar. Bilangan kuantum yang biasa dicari adalah bilangan kuantum dari elektron paling akhir (elektron dengan tingkat energi paling tinggi). 1. Bilangan kuantum utama (n) = menyatakan nomor kulit 2. Bilangan kuantum azimut (l) = menyatakan subkulit/bentuk orbital (s = 0, p = 1, d = 2, f = 3) 3. Bilangan kuantum magentik (m) = menyatakan orbital (tergantung pada kotak) 4. Bilangan kuantum spin (s) = menyatakan arah spin elektron. Persamaan reaksi: L + H2SO4 → LSO4 + H2 Menentukan mol L berdasarkan perbandingan koefisien: mol H2 = V / 22,4 mol H2 = 5,6 L / 22,4 L/mol mol H2 = 0,25 mol mol L = (Koef L/Koef H2) x mol H2 mol L = (1/1) x 0,25 mol mol L = 0,25 mol Menentukan Ar L: mol L = massa / Ar L 0,25 mol = 11,5 g / Ar L Ar L = 46 g/mol Maka diketahui, Ar L = Nomor Massa L = 46 Jumlah Neutron L = 20 Jumlah Elektron = No. Massa - Neutron Jumlah Elektron = 46 - 20 Jumlah Elektron = 26 Konfigurasi elektron logam L: 26L = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6, elektron terakhir 3d6 maka empat bilangan kuantum logam L - Bilangan kuantum utama (n) = 3 - Bilangan kuantum azimut (l) = 2 - Bilangan kuantum magnetik (m) = -2 - Bilangan kuantum spin (s) = -½ Jadi, bilangan kuantum logam L tersebut adalah n = 3, l = 2, m = -2, s = -½.

 

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut di Google News

Baca Juga :  Yang termasuk tokoh pendukung dari kaum paderi adalah....

ilmuantekno.com