Breaking News

Jelaskan mengapa sebagian dari masyarakat Indonesia pertama yang memeluk islam bertempat tinggal di kawasan pantai dan bekerja sebagai pedagang ?

Jelaskan mengapa sebagian dari masyarakat Indonesia pertama yang memeluk islam bertempat tinggal di kawasan pantai dan bekerja sebagai pedagang ?

Masyarakat Indonesia yang pertama kali masuk Islam tinggal di kawasan pantai dan bekerja sebagai pedagang karena Islam masuk di Indonesia melalui perdagangan antar pulau.

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut.

Islamisasi adalah masuk dan berkembangnya agama Islam. Salah satu saluran Islamisasi di Indonesia adalah perdagangan. Melalui perdagangan, agma Islam dapat masuk dan berkembang di Indonesia. Perdagangan dilakukan oleh para pedagang muslim baik yang berasal dari Arab, Gujarat, Persia, maupun China dengan para pedagang Indonesia yang sebelumnya telah memeluk agama Hindu-Budha. Perdagangan dilakukan melalui antar pulau. Pelabuhan=pelabuhan yang terletak di kawasan pantai memegang peranan penting dalam penyebaran Islam. Hal ini terjadi karena selain berdagang, para pedagang muslim juga menyebarkan agama Islam. Mereka juga mendirikan pemukina di kawasan pantai. Mereka kemudia hidup secara berkelompok dengan masyarakat Indonesia yang mulai memeluk Islam.

Dengan demikian, masyarakat Indonesia yang pertama kali masuk Islam tinggal di kawasan pantai dan bekerja sebagai pedagang karena Islam masuk di Indonesia melalui perdagangan antar pulau.

Semoga membantu ya.

Baca Juga :  Cermatilah teks puisi berikut! BERDIRI AKU Berdiri aku di senja senyap Camar melayang menepis buih Melayah bakau mengurai puncak Berjulang datang ubur terkembang Angin pulang menyeduk bumi Menepuk teluk mengempas emas Lari ke gunung memuncak sunyi Berayun-ayun di atas alas. Benang raja mencelup ujung Naik marak mengerak corak Elang leka sayap tergulung dimabuk wama berarak-arak. Dalam rupa maha sempuma Rindu-sendu mengharu kalbu Ingin datang merasa sentosa Menyecap hidup bertentu tuju. (Karya Amir Hamzah) 2. Apa amanat dalam puisi tersebut?