Agar berita proklamasi tidak tersebar luas, pada 20 Agustus 1945 kantor berita Domei disetel Jepang. Maidan B. Panelewen menghadapi tindakan Jepang tersebut dengan cara …

Agar berita proklamasi tidak tersebar luas, pada 20 Agustus 1945 kantor berita Domei disetel Jepang. Maidan B. Panelewen menghadapi tindakan Jepang tersebut dengan cara …

Cara yang dilakukan Waidan B. Panelewen dalam menghadapi penyegelan kantor berita Domei adalah dengan cara membawa peralatan penyiaran radio dan membuat alat pemancar radio sendiri.

Yuk pahami penjelasan berikut.

Pasca diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, masyarakat Indonesia menyambutnya dengan gembira. Dengan cepat berita kemerdekaan disebarkan ke berbagai daerah melalui media-media berita seperti koran, majalah dan siaran radio.

Salah satu kantor berita yang menyiarkan berita kemerdekaan melalui siaran radio adalah kantor berita Domei, sebuah kantor berita milik pemerintah Jepang. Penyiaran berita kemerdekaan dilakukan oleh pegawai pribumi, Waidan B. Panelewen, yang bersemangat menyambut proklamasi kemerdekaan dengan menyiarkan beritanya melalui siaran radio secara terus menerus.

Mengetahui hal tersebut, tentara Jepang yang berusaha menutupi berita kemerdekaan, melakukan penyegelan terhadap kantor berita Domei agar tidak dapat lagi menyiarkan berita kemerdekaan. Namun hal itu tidak membuat Waidan B. Panelewen sebagai penyiar berita kemerdekaan menyerah. Meski dilarang, Waidan terus menerus menyiarkan berita ini bahkan bersama pemuda-pemuda lainnya secara sembunyi-sembunyi mengambil peralatan dari Kantor Berita Domei. Para teknisi radio membuat alat pemancar radio baru di Jalan Menteng 31 Jakarta.

Baca Juga :  Suatu larutan asam lemah konsentrasinya 0,01 mol (Ka = 1,8 × 10-⁵) hitunglah konsentrasi ion H+