PT. Jaya Furniture bergerak di bidang produksi meubel dan perabotan dari dari kayu berdasarkan pesanan. Bahan baku langsung dan bahan baku penolong bergabung dalam 1 akun persediaan bahan baku. Upah tenaga kerja langsung Rp5.000/jam dan overhead dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung dengan tarif Rp3500/jam.
Buatlah ayat jurnal untuk seluruh transaksi ini.
1. Membeli persediaan bahan baku secara kredit sebesar Rp2.500.000
2. Mulai pemrosesan pesanan No. 101 dengan memasukkan bahan baku langsung senilai Rp550.000 dan bahan baku penolong sejumlah Rp75.000
3. Pesanan No.101 telah menghabiskan 75 jam tenaga kerja langsung (sebagai dasar pembayaran upah dan pembebanan overhead)
4. Pada akhir bulan, pesanan No.101 selesai dan dipindah ke persediaan barang jadi
5. Pesanan No.101 diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual 200% dari harga pokoknya.
Jawabannya:
1. Persediaan bahan baku (D) Rp2.500.000
Utang Dagang (K) Rp2.500.000
2. BDP-BBB (D) Rp625.000,00
Persediaan bahan baku (K) Rp625.000,00
3. BDP-BBB
BDP-BTK (D) Rp375.000,00
BDP-BOP (D) Rp262.500,00
Kas (K) Rp375.000,00
BOP dibebankan (K) Rp262.500,00
4. Persediaan barang jadi (D) Rp1.262.500,00
BDP-BBB (K) Rp625.000,00
BDP-BTK (K) Rp375.000,00
BDP-BOP (K) Rp262.500,00
5. Kas (D) Rp2.525.000,00
Penjualan (K) Rp2.525.000,00
Harga Pokok penjualan (D) Rp1.262.500,00
Persediaan produk jadi (K) Rp1.262.500,00
Pembahasan:
Diketahui:
– Bahan baku langsung dan bahan baku penolong bergabung dalam 1 akun persediaan bahan baku.
– Upah tenaga kerja langsung Rp5.000,00/jam
– Tarif overhead dibebankan untuk jam tenaga kerja langsung Rp3500/jam.
Ditanyakan: Jurnal yang diperlukan.
Jawab:
1. Membeli persediaan bahan baku secara kredit sebesar Rp2.500.000,00
Akan dicatat pada akun persediaan bahan baku dan utang.
2. Mulai pemrosesan pesanan No. 101 dengan memasukkan bahan baku langsung senilai Rp550.000,00 dan bahan baku penolong sejumlah Rp75.000,00
Akan dicatat sebagai barang dalam proses dan mengurangi persediaan bahan baku.
3. Pesanan No.101 telah menghabiskan 75 jam tenaga kerja langsung (sebagai dasar pembayaran upah dan pembebanan overhead)
Akan dicatat sebagai barang dalam proses yang berhubungan dengan tenaga kerja dan overhead.
BTK = 75 x Rp5.000 = Rp375.000,00
BOP dibebankan = 75 x Rp3.500,00 = Rp262.500,00
4. Pada akhir bulan, pesanan No.101 selesai dan dipindah ke persediaan barang jadi
Akan dicatat pada persediaan barang jadi dan mengurangi nilai barang dalam proses.
5. Pesanan No.101 diserahkan kepada pemesannya dengan harga jual 200% dari harga pokoknya.
Harga pokok produk = BBB + BTK + BOP
= Rp625.000,00 + Rp375.000,00 + Rp262.500,00
= Rp1.262.500,00
Harga jual = Rp1.262.500,00 x 200% = Rp2.525.000,00
Harga pokok penjualan = Rp2.525.000,00 – Rp1.262.500,00
= Rp1.262.500,00
Jadi, jawabannya adalah:
1. Persediaan bahan baku (D) Rp2.500.000
Utang Dagang (K) Rp2.500.000
2. BDP-BBB (D) Rp625.000,00
Persediaan bahan baku (K) Rp625.000,00
3. BDP-BBB
BDP-BTK (D) Rp375.000,00
BDP-BOP (D) Rp262.500,00
Kas (K) Rp375.000,00
BOP dibebankan (K) Rp262.500,00
4. Persediaan barang jadi (D) Rp1.262.500,00
BDP-BBB (K) Rp625.000,00
BDP-BTK (K) Rp375.000,00
BDP-BOP (K) Rp262.500,00
5. Kas (D) Rp2.525.000,00
Penjualan (K) Rp2.525.000,00
Harga Pokok penjualan (D) Rp1.262.500,00
Persediaan produk jadi (K) Rp1.262.500,00
Daftar isi