Dalam piramida energi, semakin tinggi tingkatan trofik, maka energi yang ditransformasikan semakin..

Dalam piramida energi, semakin tinggi tingkatan trofik, maka energi yang ditransformasikan semakin..

Dalam piramida energi, semakin tinggi tingkatan trofik, maka energi yang ditransformasikan semakin sedikit.

Di dalam rantai makanan terjadi sebuah aliran energi dan materi. Aliran energi merupakan perpindahan energi dari organisme yang satu ke organisme yang lainnya. Setiap organisme dalam rantai makanan menempati sebuah trofik. Pada tingkatan trofik I ditempati oleh organisme produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri seperti tumbuhan dan alga. Trofik II ditempati oleh konsumen I yaitu organisme herbivora dimana hewan pemakan tumbuhan. Contohnya kelinci, tikus dan kambing. Trofik III ditempati oleh konsumen II yaitu organisme karnivora dimana hewan pemakan daging (hewan lainnya). Contohnya burung hantu, kucing hutan, dan serigala. Trofik IV ditempati oleh konsumen puncak dimana organisme ini berada di puncak sebagai organisme pengendali populasi di bawahnya. Contohnya burung elang dan singa. Pepindahan energi dari trofik satu ke trofik lainnya hanya 10%. Sedangkan sisanya 90% tidak dapat tersalurkan karena 90% dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas dan sisa metabolisme organisme (urine dan feses). Oleh karena itu, produsen (trofik I) memiliki energi terbesar, sedangkan konsumen puncak (trofik terakhir) memiliki energi yang terkecil dari semua trofik.

Jadi, dalam piramida energi, semakin tinggi tingkatan trofik, maka energi yang ditransformasikan semakin sedikit.

Semoga membantu ya 🙂

Baca Juga :  Pemuda desa X terlibat bentrok dengan pemuda desa Y akibat kesalahpahaman. Pascabentrok ,kedua kelompok pemuda tersebut sepakat menyelesaikan konflik secara kekeluargaan. Dengan bantuan kepala desa dan Tokoh-tokoh masyarakat, kelompok pemuda desa X dan desa Y dapat kembali hidup rukun.Berdasarkan kasus tersebut, integrasi sosial bersifat normatif karena...