3 Cara Beli Saham Perusahaan Luar Negeri

3 Cara Beli Saham Perusahaan Luar Negeri

Hai semua ketemu lagi sama aku Luna, selamat datang di channel Ngomongin Uang berhubung banyak banget yang request sesuai judulnya nih kali ini aku mau bahas tentang cara beli saham luar negeri sebagian dari kamu mungkin udah ada gambaran gitu gimana sih cara beli saham perusahaan dalam negeri kaya telkom, bank BRI, gudang garam, dll singkatnya ya kita tinggal daftar aja dan bikin akun di sekuritas saham kaya Indopremier, Mirae, atau Ajaib Sekuritas terus kita top up uang nih, ke rekening saham kita dan ngelakuin transaksi jual-beli saham kalau transaksi kita untung, ya kita bisa tarik hasil keuntungannya ke rekening bank pribadi kita simple banget kan ? buat kamu yang belum ngerti nih cara beli saham dalam negeri, bisa tonton video ini nah pertanyaannya sekarang gimana kalau kita mau beli saham perusahaan di luar negeri ? misalnya saham google, facebook, microsoft, samsung, netflix, dll

Mungkin ada nih, di antara kamu yang penasaran dan tertarik buat beli saham perusahaan yang layanannya tuh biasa kita pakai sehari-hari jadi gini ada beberapa cara yang bisa kita lakuin gitu buat beli saham perusahaan di luar negeri dan masing2 caranya itu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing kita bahas satu2 yuk yang pertama adalah dengan cara daftarin diri kita ke broker luar negeri sama aja nih, kaya orang luar negeri yang mau berinvestasi saham di Indonesia orang luar negeri itu bisa-bisa aja kok buka akun di sekuritas indonesia cuma ya status bukan akun lokal WNI melainkan investor WNA nah kita juga sama gitu bisa daftarin diri kita di broker luar negeri misalnya beberapa broker yang terkenal tuh ada TD Ameritrade Interactive Brokers Charles Schwab International JPMorgan Chase Zacks Trade dll setiap broker itu punya kebijakannya masing-masing nih misalnya Charles Schwab International itu punya top-up yang lumayan gede yaitu 25,000 dollar atau sekitar 350 juta rupiah terus ada juga JP Morgan Chase itu tuh cuma nerima warga negara asing yang tinggal di Amerika doang selain itu ada juga broker yang minta Id internasional kaya passport dan juga rekam jejak tagihan bulanan kamu sebagai bukti identitas kita tapi secara umum ya kita bisa2 aja gitu ngajuin aplikasi pembukaan rekening ini ke broker asing dengan berbagai persyaratan yang mereka ajuin buat mengetahui sebenernya kita tuh siapa sih dari negera mana, identitasnya siapa rekam jejak secara finansialnya gimana, dll.

Cuma ada satu hal yang agak beda nih kalau dibandingin sama bikin akun sekuritas di indonesia buat bikin rekening saham di luar negeri khususnya di Amerika kita perlu ngisi formulir namanya W-8BEN ini tuh adalah formulir terkait pemotongan dan pelaporan pajak Amerika untuk warga negara asing jadi kalo di Amerika itu, orang asing tuh bakalan kena pajak gede banget sebesar 30% buat penghasilan yang mereka terima dari hasil investasi atau keuntungan bisnis di Amerika gede banget ya jadi kalau misalnya keuntungan kamu katakanlah 1000 dollar gitu bakalan dipotong 300 dollar buat pajak nah setelah kamu coba daftar sesuai dengan prosedur kalau kamu memenuhi semua persyaratannya, ya aplikasi kamu bakalan diterima dan kamu bisa top up uang ke rekening saham kamu cara top-upnya ya tentu disesuaiin aja gitu sama proses transfer internasional misalnya pakai Wire Transfer, Paypal, Swift Transfer, dll oh ya karena kamu tuh transfer uangnya dalam bentuk rupiah ke dollar Amerika pastinya nanti bakal ada proses konversi nilai rupiah ke dollar sesuai dengan kurs pada saat kamu transfer sampai sini, mungkin kamu kepikiran nih aman ga sih kalau kita transfer uang ke broker luar negeri kaya gitu ? kalau di sekuritas indonesia kan ada yang namanya otoritas jasa keuangan atau OJK gitu buat ngawasin lembaga keuangan terus ada juga Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI yang bertugas mencatat kepemilikan saham kita yang artinya nih kepemilikan saham kita itu dilindungi dan diakui sama negara belum lagi, uang kita tuh juga ditaruh di Bank Kustodian jadi kalaupun amit2 sekuritasnya tutup atau bahkan bangkrut ya uang kita ga akan hilang soalnya tetap aman dan disimpan di Bank Kustodian tapi kan kalau di broker luar negeri itu ngak ada OJK ngak ada KSEI terus gimana dong nasib uang kita ?

Baca Juga :  Rahasia Trading Saham Yang Wajib Kamu Tau

Sebenarnya kalau kamu daftar di broker resmi yang punya reputasi yang bagus dana dan kepemilikan saham kamu juga terlindungi misalnya nih, di Amerika itu ada yang namanya U.S.

Securities and Exchange Commission atau (SEC) yang ngasih proteksi buat nasabah jadi mereka itu meregulasi perusahaan broker buat misahin aset nasabah dengan aset internal perusahaannya jadi kalau ada broker yang ngotak-ngatik uang nasabah, dia itu tuh juga bisa dituntut di Amerika SEC ini tuh juga bikin regulasi nih, yang namanya Net Capital Rule dimana perusahaan aset manajemen atau broker itu wajib punya aset minimum buat mastiin likuiditas dan ketersediaan uang kas supaya ngak terjadi aliran dana macet selain itu ada juga yang namanya Securities Investor Protection Corp atau (SIPC) yang ngasih perlindungan ke investor jadi kalau ada perusahaan aset management atau broker yang tutup mereka itu bakal mastiin nasabah luar negeri buat dapetin hasil likuidasi perusahaan yang tutup tersebut oke sebetulnya nih, selain daftar di broker negara tujuan investasi kita kita juga bisa daftar di broker internasional yang beroperasi di Indonesia kaya Credit Suisse, CLSA, GCS CIMB dll

Cuma sayangnya broker internasional yang ada di indonesia itu cuma melayani nasabah Institusi dan beberapa nasabah prioritas yang punya rekam jejak positif di bank biasanya nasabah prioritas itu punya dana endapan miliaran rupiah di bank jadi dikategoriin sebagai High Networth Client nah kalau misalnya keluarga kamu termasuk nasabah prioritas sebuah bank mungkin bisa dicoba gitu buat nelpon broker internasional yang beroperasi di Indonesia

Sekarang kita lanjut bahas cara yang ke dua, yaitu dengan beli instrumen CFD wah ! apaan tuh CFD ? jadi CFD itu semacam kontrak perjanjian antara kamu dengan perusahaan broker dimana nih dalam kontrak itu tuh kamu beli sebuah aset keuangan yang nilainya ngikutin atau dipatok ke harga aset tertentu jadi ketika harga asetnya berubah kamu bisa jual balik nih, CFD atau kontrak perjanjian itu kepada broker dan broker akan membeli cfd tersebut sesuai dengan harga aset yang dijadikan patokan engan pengertian itu, sebetulnya kamu emang ngak beli secara langsung saham yang bersangkutan tapi kamu beli surat kontrak yang nilainya itu dipatok sama pergerakan harga saham tertentu nah hal penting pertama yang perlu kamu tau broker yang memperjualbelikan CFD itu ngak diregulasi ketat kaya broker internasional atau broker yang terdaftar resmi di Amerika bahkan status instrumen CFD ini tuh ilegal juga di Amerika, Hongkong, dll untuk di Indonesia sendiri belum ada regulasinya karena ngak ada regulasinya ya berarti ngak ada pengawasan yang ketat dari lembaga seperti OJK kalau di Indonesia atau SEC kalau di Amerika ngak ada juga lembaga yang mencatat seperti KSEI dan ga ada Bank Kustodian yang berperan sebagai pihak ketiga yang nampung dana kamu jadi bentuk kontraknya itu bener-bener hanya berlaku antara kamu dan si broker doang yang nerbitin kontrak CFD tersebut yang artinya kamu tuh bener-bener mempercayakan uang kamu ke perusahaan broker dengan didasari kredibilitas dan reputasi perusahaan broker tersebut selain itu, CFD ini lebih sering dipake nih, sama trader-trader saham jangka pendek bukan investor jangka panjang kok gitu sih ?

Ya karena struktur biaya dari broker yang nerbitin CFD ini tuh emang menggiring usernya buat ngelakuin transaksi jangka pendek misalnya ada fee yang dikenain nih, ketika akun kita tuh ngak aktif selama periode waktu tertentu ada juga overnight fee dan withdraw fee yg cukup besar di sisi lain, CFD memfasilitasi fitur trading yang cukup advance gitu yang tingkat risk-rewardnya tinggi banget kaya penggunaan Leverage, Margin, Short Selling, dll ngak cuma itu aja CFD juga memfasilitasi kamu buat bisa bertransaksi dengan nilai unit yang lebih kecil dari harga per lembar sahamnya misalnya nih 1 lembar saham apple itu kan harganya udah jutaan tuh tapi dengan CFD kamu bisa beli saham Apple dengan nilai unit yang lebih kecil jadinya lebih terjangkau wah ! menarik juga ya konsep CFD ini tapi kalau ga diregulasi, berarti kurang aman dong ? Yup emang harus hati-hati banget buat milih broker yang punya reputasi yang bagus soalnya ngak jarang nih, ada kasus penipuan yang dilakukan oleh broker misalnya pernah ada kasus dimana broker CFD ngambil uang nasabah, sampe2 nasabahnya gak bisa narik uang mereka lagi bahkan ada juga nih, yg pake grafik harga yg ngak real dan cuma dibuat-buat buat kamu yang mungkin tertarik gitu, buat beli instrumen kaya gini pastiin kamu ekstra hati-hati pahami risikonya dengan baik dan pastiin broker tersebut tuh ngak termasuk daftar hitam Satgas Waspada Investasi kamu bisa lihat daftar hitamnya di website ini kamu bisa lihat daftar hitamnya di website ini

Baca Juga :  Beli Saham Pakai Aplikasi Stockbit

Oke, sekarang kita bakalan bahas cara yang terakhir yaitu dengan beli reksa dana dari manajer investasi Indonesia yang sebagian isi portfolionya itu adalah saham luar negeri maksudnya gimana tuh ? jadi gini reksadana itu kan adalah sebuah produk investasi yang portofolio investasinya diracik gitu sama manajer investasi oya ngomong-ngomong kamu bisa beli produk reksadana ini di beberapa aplikasi kaya Bareksa, Ajaib, atau Ipot nah produk reksadana itu kan macem-macem nih ada yang isinya tuh gabungan dari beberapa saham BUMN dan obligasi negara ada juga produk reksadana yang isi portfolionya tuh terdiri dari saham-saham syariah dan lain-lain ternyata ada juga nih beberapa produk reksadana yang isi portfolionya itu adalah saham-saham luar negeri

Misalnya beberapa produk reksadana ini sekarang kita ambil contoh misalnya reksadana Mandiri Global Sharia Equity Dollar ini adalah isi portfolionya ada saham Alibaba, Apple, Facebook, Microsoft, dll selain itu kita check juga nih, produk Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS ini, isi portfolionya ada saham Alibaba, JD.com, Samsung, dll jadi sebetulnya kamu bisa juga gitu beli produk reksadana ini dan ikut nikmatin kenaikan harga saham perusahaan di luar negeri cuma memang kelemahannya ya kamu gak bisa bisa beli sahamnya secara satuan harus satu paket gitu dalam bentuk produk reksadana metode ini bisa dibilang yang paling simpel gitu jadi kamu ngak perlu tuh buka akun rekening di luar negeri secara regulasi produk reksadana ini juga jelas diawasi oleh OJK perpajakannya juga lebih efisien karena diurusin sama manajer investasi dan fee-nya juga relatif lebih rendah gitu daripada metode yang lain kamu bisa tinggal cari aja produk reksadana di platform penjual reksadana yang udah populer dan isinya lengkap oya kamu juga harus tau nih secara umum, reksadana cuma boleh ngalokasiin 15% doang dari dana kelolaannya buat instrumen investasi luar negeri kecuali buat reksadana Syariah Efek Global mereka tuh harus ngalokasiin minimal 50% dana kelolaannya ke instrumen investasi luar negeri jadi bisa dibilang gitu reksadana Syariah Efek Global ini bener-bener ngalokasiin sebagian besar atau bahkan seluruh dana kelolaannya ke instrumen investasi luar negeri kalau kamu berminat buat beli reksadana ini jangan lupa cek portofolio investasi reksadana yg kamu beli jangan sampai kamu tuh asal beli doang tapi ga tau isi produknya apaan oya kamu juga perlu mempertimbangkan konversi nilai tukar rupiah nih ketika beli reksadana jadi kalau rupiah lagi menguat bisa dibilang itu adalah waktu yang tepat buat beli reksadana jenis ini karena unit produk yang kamu dapetin bisa lebih banyak buat kamu yang pernah pengalaman beli saham di luar negeri coba sharing dong pengalaman kamu di kolom komentar supaya sobat ngomu yang lain juga bisa belajar hal baru oke deh, segitu aja yang mau aku sampeiin semoga video kali ini bisa menjawab rasa penasaran kamu gitu yang suka nanya gimana sih cara beli saham perusahaan luar negeri sampai ketemu lagi di video selanjutnya tetep di channel ngomongin uang karena ngomongin uang ngak ada abisnya.